Merajut Asa Bersama Produksi Mobil Nasional ESEMKA
Oleh: Vita Fitriana – Pelajar SMK
Jakarta, LSISI.ID – Munculnya penyataan cawapres KH. Ma’ruf Amin di Pondok Pesantren Nurul Ihsan Jember bulan September lalu yang mengatakan bahwa “Bulan Oktober nanti akan diluncurkan mobil nasional bernama mobil Esemka, yang dulu pernah dirintis oleh Pak Jokowi. Akan diproduksi besar-besaran,” pernyataan yang di lontarkan oleh cawapres pendamping petahana mengenai mobil nasional (mobnas) Esemka ternyata hingga bulan November ini belum terbukti.
Meski sudah sudah terdapat delapan unit mobil Esemka yang lolos uji di Balai Pengujian Layak Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), sosok kehadiran Esemka masih begitu misterius, dan menjadi teka-tekinya yang membuat sebagian masyarakat penasaran dengan kehadiran launching mobil yang akan digadang-gadang sebagai mobil nasional.
Perlu kita ketahui bersama bahwa Kementerian Perindustrian memberikan izin kepada PT Adiperkasa Citra Esemka Hero untuk memproduksi massal mobil nasional Esemka, di pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi, Boyolali, Jawa Tengah. Hingga kini, Terdapat delapan tipe yang sudah mendapatkan Sertifikasi Uji Tipe (SUT). Delapa mobil Esemka itu terdiri dari Garuda I 2.0 (4×4) MT, Bima 1.3 L (4×2) M/T, Bima 1.0 (4×2) M/T, Niaga 1.0 (4×2) M/T, Bima 1.8D (4×2) M/T, Bima 1.3 (4×2) M/T, Borneo 2.7D (4×2) M/T, dan Digdaya 2.0 (4×2) M/T.
Hal tersebut tentunya merupakan berita gembira, apalagi kemungkinan besar bila mobil Esemka ini jadi diproduksi massal. Besar kemungkinan akan menjadi Mobil Nasional (MOBNAS) kebanggan masyarakat Indonesia.
Jika kita masih mengingat kemunculan dari calon mobil nasional ini, Mobil Esemka pertama kali diperkanalkan pada 2009 yang merupakan hasil kreasi dari siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kendaraan tersebut menjadi sangat populer setelah dijadikan sebagai kendaraan dinas oleh Pak Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Walikota Solo. Cukup lama berita tentang mobil Esemka menghilang dari telinga publik dan baru muncul lagi setelah Jokowi terpilih menjadi presiden tahun 2014 lalu.
Sebagai masyarakat yang penasaran dengan perkembangan nasib mobil nasional ini, banyak yang mempertanyakan kelanjutan mobil Esemka. Sempat memunculkan tiga produk Esemka ditahun 2017 yakni pikap, pikap double cabin, dan minibus untuk keperluan sektor bisnis transportasi, namun kembali kabar kemunculan mobil nasional ini meredup meski saat itu dikatakan tak hanya Esemka Digdaya, Esemka juga punya pikap Bima dan model minibus semacam Toyota Hiace yang di produksi di dua tempat dengan fasilitas yang masing-masing berlokasi di Cileungsi dan Boyolali dengan prediksi seharusnya akan dapat meluncur Oktober atau November 2017.
Hingga saat ini, isu produksi masal mobil Esemka masih santer diberitakan. Kemunculan kabar burung tersebut sangat bertepatan dengan masa-masa mendekati Pemilu yang akan dilaksanakan tahun 2019 mendatang. Pemberitaan-pemberitaan miring mengenai pemerintah yang lepas tangan akan produksi mobil nasional ini santer diberitakan.
Ditemui saat kegiatan di ICE BSD,Tangerang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa urusan produksi mobil esemka dilakukan oleh industri. Selaku kepala negara, presiden hanya mendorong agar mobil buatan anak bangsa ini dikembangkan dan diproduksi massal. Dengan adanya pelaku industri yang memproduksi mobil tersebut, dapat dipastikan mobil tersebut akan dapat berkembang dan memenui masa kejayaannya sehingga dapat bersaing dengan produksi otomotif lainnya.
Bisa kita bayangkan apabila mobil nasional tersebut di produksi oleh pemerintah atas bantuan dana dari anggaran negara, hal tersebut akan menambah beban dari negara yang akan berdampak pada sektor-sektor lain sehingga berakibat kurang baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hingga saat ini, Indonesia sedang berperang dengan nilai tukar rupiah yang melemah atas dollar. Apabila hal tersebut tidak segera ditanggulangi, maka hutang Indonesia akan semakin membengkak. Hal tersebut yang menjadi alasan pemerintah untuk menggandeng pelaku industri untuk mengembangkan produki mobil nasional tersebut.
Pada dasarnya keinginan pemerintah Indonesia untuk memiliki mobil nasional bukanlah hanya angan-angan semata. Pemerintah era Jokowi telah mendorong adanya produksi tersebut untuk segera di kembangkan dan di produksi massal. Namun masih adanya regulasi pengujian masih menjadi kendala bagi lahirnya mobil nasional buatan anak dalam negeri ini.