New Normal Sikap Patriot Menghadapi Covid-19
Oleh : Reza Pahlevi )*
Saat ini kita sudah memasuki era new normal walau masih dalam lingkup pandemi covid-19. Di masa ini, kita sudah bisa beraktivitas di luar rumah walau dengan protokol kesehatan yang ketat. Jangan takut untuk keluar rumah dan beraktivitas lagi di era new normal. Justru ini langkah awal untuk menumbuhkan semangat patriotisme dan nasionalisme, untuk melawan corona bersama-sama.
Presiden menginstruksikan rakyat yang berada di zona hijau untuk terus produktif di era new normal. Pernyataan ini tentu juga bisa diaplikasikan di daerah lain, karena walau masih berada dalam pandemi covid-19, bukan berarti kita jadi pasif dan bersembunyi di rumah saja. Di era new normal saatnya kita bekerja keras lagi demi masa depan.
Anda tidak usah jadi paranoid ketika memasuki era new normal. Virus covid-19 memang tidak terlihat dan bisa menular melalui droplet, tapi kita bisa mencegahnya dengan memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menaikkan imunitas tubuh. Jangan mau kalah dengan corona karena jika terus takut, jadinya tidak produktif.
Di era new normal justru jadi saat yang tepat untuk menaikkan rasa patriotisme dan nasionalisme terhadap NKRI. Jika dulu rasa ini digunakan untuk menaikkan semangat dalam melawan penjajah, maka sekarang dipakai untuk bersama-sama melawan virus covid-19. Berdamai dengan corona bukan berarti menyerah begitu saja, tapi beradaptasi dalam beraktivitas di luar ruangan dan mencari cara mencegah penularannya. Karena vaksinnya memang belum ditemukan.
Rasa patriotisme dan nasionalisme dibuktikan dengan menuruti anjuran dari pemerintah untuk rajin mencuci tangan dan memakai masker ketika berada di luar rumah. Di tempat umum seperti pasar, walau baru dibuka kembali, tetap masyarakat harus disiplin menjaga jarak. Selain itu, jika pemerintah memutuskan untuk membuka tahun ajaran baru tapi tetap school from home, tidak memaksa sekolah untuk buka kembali dengan alasan anak-anak bosan karena hanya di rumah saja.
Patriotisme dan nasionalisme pada NKRI juga dibuktikan dengan menuruti anjuran pemerintah untuk tidak mudik dan keluar kota jika tidak ada keperluan yang mendesak. Kecuali tentunya jika Anda harus bertugas ke luar kota atau luar pulau. Mau tak mau harus meninggalkan rumah, dan memperlihatkan surat hasil rapid test yang membuktikan bahwa tidak sakit corona.
Masyarakat juga bisa menunjukkan kecintaannya pada NKRI dengan saling bahu-membahu, dimulai dari lingkungn terdekat. Rasa patriotisme tidak hanya digunakan untuk melawan kompeni, tapi juga untuk melawan kemiskinan. Jika ada tetangga yang jadi korban PHK, bisa bergotong-royong membantunya. Masyarakat juga bisa membuat papan donasi, di mana tiap orang bisa menyumbang beras, gula, atau sembako lain, agar bisa diambil oleh mereka yang membutuhkan.
Nasionalisme sangat diperlukan ketika kita masih berada di era new normal dan pandemi covid-19, karena bisa menyatukan bangsa. Jika semua orang saling menolong, maka negara akan tetap utuh dan tidak ada ketimpangan di bidang finansial. Rasa nasionalisme dibuktikan dengan berdonasi kepada mereka yang jadi korban efek corona, walau hanya dengan menyumbang 2 kg beras.
Kita wajib menaati setiap anjuran pemerintah dan mendukung program-programnya dalam menangani corona. Jangan malah menyalahkan tindakan pemerintah dalam menangani pandemi covid-19, karena bisa memecah-belah persatuan. Apalagi menghasut orang lain untuk ikut-ikutan membenci.
Di era new normal, rasa patriotisme dan nasionalisme wajib dikobarkan di dalam dada. Nasionalisme tidak hanya dilakukan untuk menyerang penjajah. Cinta tanah air dibuktikan dengan menaati setiap program pemerintah dan ikut gotong-royong dalam membantu sesama. Bukan malah berkoar-koar dan berkata bahwa corona adalah konspirasi belaka.
)* Penulis adalah aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini