Palapa Ring, Membangun Tol Langit Menuju Kemajuan Ekonomi Digital
Oleh : Ilham Sandjaya )*
Making Indonesia 4.0 merepresentasikan kesungguhan negara dalam beradaptasi dengan ragam perubahan besar pada era revolusi industri keempat (Industri 4.0) sekarang ini. Negara berkewajiban menyiapkan rakyatnya menjadi kompetitif dan produktif sepanjang era Industri 4.0 itu. Ditambah lagi, dengan potensi bonus demografi rakyat Indonesia yang bakal penuh dengan penduduk dengan usia produktif.
Generasi Milenial menjadi kelompok yang terdampak dengan revolusi industri 4.0 tersebut. Karena kelebihan generasi ini yang mampu akrab dengan teknologi dan dunia digital, sehingga inovasi dan kreasi mereka diharapkan menjadi tonggak kemajuan ekonomi digital Indonesia. Tidak menutup kemungkinan nanti, lahir kembali Unicorn baru di Indonesia. Menyusul empat perusahaan besar sebelumnya seperti Bukalapak, Traveloka, Tokopedia, dan Go-Jek. Salah satu hal yang menunjang kemajuan ekonomi digital tersebut, adalah akses atau jaringan internet. Hal tersebut mampu membuat perusahaan rintisan milenial dan generasi muda tumbuh berkembang semakin besar.
Namun, selama ini, jaringan internet dengan akses cepat hanya menyambungkan sebagian wilayah tertentu di Indonesia. Sementara, masih terdapat wilayah yang masih minim sekali sinyal, bahkan menjadi wilayah blank spot. Operator telekomunikasi swasta enggan masuk lebih dalam. Bisa jadi alasan ekonomis dan komersil dengan potensi pemasukkan tidak sebanding dengan ongkos investasi yang mahal, menjadi penghalang potensi akses Nusantara yang lebih luas. Padahal askes jaringan merata di Nusantara berpotensi membuat kemajuan ekonomi digital yang lebih masif lagi.
Untuk membuka isolasi tersebut, pemerintah menggagas sebuah proyek yang dikenal dengan Palapa Ring atau disebut dengan Tol Langit. Proyek sambungan jaringan kabel optik sepanjang lebih dari 22.000 km, di darat maupun di dasar laut yang menghubungkan titik-titik blank spot di Indonesia. Dengan Palapa Ring, tidak kurang 57 kota dan wilayah terisolir seperti Ranai di Natuna, Sangihe di ujung utara Sulawesi, Rai Juha di Laut Sabu, Alor, Wetar, Saumlaki, Tual, Timika, Nabire, dan puluhan kota lain di Indonesia Timur, terkoneksi jaringan kabel optik.
Palapa Ring dibangun dengan tersambungnya backbone dengan broadband berkecepatan tinggi. Saat ini proyek tersebut telah selesai 100 persen di Indonesia Barat dan Indonesia Tengah. Sementara wilayah Indonesia Timur akan segera diselesaikan. Proyek yang didanai dengan skema kerja sama pemerintah-swasta (private public partnership) tersebut, rencananya akan selesai pada Juli mendatang. Sehingga, seluruh wilayah di Indonesia dapat terhubung dalam jaringan internet jalur cepat (broad band). Pembangunan infrastruktur yang menghubungkan Nusantara tersebut, patut mendapat apresiasi. Sebab, diantara banyaknya infrstruktur yang telah dibangun Pemerintah, Palapa Ring atau Tol Langit dapat mendorong kemajuan Indonesia lebih jauh lagi ditengah tantangan revolusi industri 4.0.
)* Penulis adalah Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya