Papua Siap Menjadi Tuan Rumah PON XX
Oleh : Abner Wanggai )*
Papua menunjukkan kesiapannya jelang hajatnya sebagai tuan rumah PON XX, saat ini tempat penyelenggaraan atau venue untuk multievent 4 tahunan tersebut sudah mencapai 80 persen.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah menyelesaikan pembangunan venue sebanyak 12 bangunan dengan kapasitas 1.816 orang.
Sementara itu Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo telah memastikan 5 venue akan dibangun lebih cepat.
Seperti di stadion aquatic, ia menyebutkan bahwa kini pembangunannya sudah mencapai 80 persen dan diyakini akan segera rampung.
Pada kesempatan berbeda, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan bahwa dirinya amat terkesan dengan konstruksi bangunan Stadion Papua Bangkit dengan gaya etnik khas Papua.
Ia mengatakan bahwa stadion dengan gaya etnik Papua ini sunggu sangat luar biasa, sangat indah megah apalagi rumputnya diimport langsung dari italia.
Bambang berharap, agar stadion Papua Bangkit dapat menjadi stadion kebanggaan masyarakat Papua, karena stadion tersebut dibangun dengan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun.
Dia juga berharap agar stadion dan venue yang sudah dibangun tersebut dapat melahirkan calon atlet masa depan Papua bahkan Indonesia untuk kemudian bisa berprestasi pada even PON, Sea Game maupun Olimpiade.
Selain kesiapan dari sisi infrastruktur, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw juga telah meresmikan sanggar batik, rumah produksi herbal dan kios kuliner dari batas kota Distrik Sentani Timur sampai di bukit teletabis.
Semuanya itu ada 17 unit yang dibangun, dengan menggunakan dana otonomi khusus, dengan adanya PON di Papua tentu menjadi momentum untuk memulai menampilkan produk kerajinan dari masyarakat.
Dinas UMKM juga mendorong usaha ekonomi produktif dari sisi kelompok usaha pengrajin kuliner dan souvenir untuk memanfaatkan peluang ini sebagai cara untuk meningkatkan ekonomi.
Mathius juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk membuat suatu persembahan dan kesan bagi peserta PON di tanah Papua.
Selain itu, penyelenggaraan PON di Papua tidak hanya sebagai ajang memperebutkan medali semata. Hal yang paling penting adalah menjadi arena untuk memperkuat jalinan persaudaraan, jalinan persatuan dan solidaritas antardaerah.
Presiden Joko Widodo sempat mengingatkan, bahwa PON di Papua itu bukan hanya kompetisi olahraga semata. Namun PON adalah arena bersama untuk merayakan keragaman, mempertebal semangat persaudaraan dan arena memperkuat persatuan dan kesatuan.
Presiden juga meminta laporan dari jajaran terkait. Seperti kesiapan venue maupun akomodasi atlet dari seluruh nusantara yang nantinya akan bertanding di Papua.
Secara khusus, Presiden juga meminta laporan dari Wakil Gubernur Papua mengenai perkembangan penyiapan infrastruktur yang sudah ada di lokasi penyelenggaraan.
Terkait pembangunan infrastruktur pendukung. Jokowi meminta agar infrastruktur tersebut tidak hanya bermanfaat pada saat PON saja.
Ia berharap agar masyarakat masih bisa memanfaatkan infrastruktur yang dibangun dalam jangka waktu yang panjang.
Sehingga, jangan sampai setelah pelaksanaan PON prasarana olahraga yang sudah dibangun dengan biaya yang tidak sedikit justru tidak dimanfaatkan dan menjadi rusak.
Untuk mendukung PON XX di Papua Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi Papua telah bersepakat untuk membentuk tim khusus yang akan bekerjasama dalam mensukseskan penyelenggaraan PON XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI tahun 2020.
Hal tersebut diungkapkan oleh Rini Soemarno selaku Menteri BUMN. Ia mengatakan, pihaknya akan melihat programnya semua. Jadi ia telah bertemu dengan pak Gubernur untuk kemudian melihat apa saja yang masih dibutuhkan untuk mensukseskan PON.
Rini mengaku bahwa dirinya akan mendorong seluruh BUMN di Indonesia untuk mensuport pelaksanaan PON di Papua, selain itu juga akan mempromosikan potensi pariwisata di Bumi Cenderawasih sehingga masyarakat Indonesia di luar Papua akan dapat mengenal Papua secara menyeluruh.
Secara khusus, Rini juga berharap agar transaksi pembelian saham PT Freeport Indonesia dapat selesai akhir tahun 2019 sehingga perusahaan tersebut dapat menopang penyelenggaraan PON XX di Papua.
PON merupakan pesta olahraga 4 tahunan yang diharapkan akan mencetak atlet-atlet baru yang mampu berbicara di tingkat internasional, selain itu PON juga menjadi ajang untuk merekatkan rasa persatuan antar daerah tanpa memandang suku, ras dan Agama.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta