Pembangunan Membawa Kesejahteraan bagi Warga Papua
Oleh: Saby Kossay*
PEMERINTAH sedang gencar membangun Papua dan banyak proyek prestisius yang dimulai sejak tahun 2019. Pembangunan jembatan, jalanan, dan infrastruktur lain akan membawa kesejahteraan bagi seluruh warga Papua. Mereka bisa menikmati fasilitas tersebut dan bisnisnya dilancarkan, berkat dukungan dari infrastruktur yang memadai.
Pembangunan jalan trans Papua yang menghubungkan antara Provinsi Papua dengan Papua Barat yang membentang lebih dari 4.000 kilometer merupakan gebrakan Presiden Joko Widodo dalam mensejahterakan warga Papua. Jika ada jalan yang bagus dan mulus, maka pengiriman barang antar wilayah bisa lancar dan hemat waktu. Maka biaya kirim juga bisa turun.
Begitu juga dengan pembangunan jembatan Hamadi-Holketam. Jembatan itu juga turut melancarkan transportasi antara ibu kota Jayapura dengan Skouw. Juga jadi tujuan wisata. Keberadaan jembatan merah yang indah ini bisa menarik minat wisatawan lokal maupun asing. Hal ini bisa menguntungkan warga Papua yang memiliki bisnis penginapan dan travel.
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa jika infrastruktur di Papua bagus, pelabuhan dan jalan bagus, maka ekonomi akan tumbuh lebih cepat. Karena distribusi logistik untuk orang dan barang jadi meningkat. Efeknya, tidak akan lagi kemiskinan di sana, karena semua orang sudah sejahtera. Papua bukan lagi wilayah yang dianaktirikan, karena selalu diperhatikan.
Kemiskinan yang pernah terjadi di Papua memang memprihatinkan, karena ada 25% warga yang termasuk golongan menengah ke bawah. Hal ini yang menjadi perhatian dari Presiden dan beliau berusaha agar rakyat Papua sejahtera. Oleh karena itu dibangunlah infrastruktur dan bertujuan agar di tidak ada ketimpangan ekonomi antara di Papua dan Jawa.
Pembangunan di wilayah Papua memang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat. Presiden Joko Widodo sejak awal terpilih di periode pertama, tahun 2014, memang berjanji akan memajukan Indonesia, terutama di bumi cendrawasih. Janji ini ditepati, dan saat ini ada proyek lain di sana, seperti Bandara Internasional Sentani dan elektrifikasi penuh di Papua dan Papua Barat.
Kesejahteraan warga Papua juga akan meningkat berkat proyek elektrifikasi. Jika seluruh wilayah di sana sudah dialiri listrik, maka rakyat bisa membuka toko hingga malam hari dan membuka bisnis lain yang tentu membutuhkan listrik. Tidak ada lagi wilayah yang tanpa listrik di Indonesia, bukan lagi seperti di negeri antah berantah.
Pembangunan di wilayah Papua seperti proyek gedung, jembatan, bandara juga membutuhkan banyak karyawan agar lekas selesai. Hal ini menjadi kesempatan bagus bagi para pekerja asli Papua untuk bekerja di sana. Jika gedung perkantoran itu sudah jadi, maka mereka juga bisa jadi karyawan, asalkan memenuhi syarat usia dan minimal pendidikan.
Pendidikan juga jadi perhatian pemerintah dalam menyejahterakan Papua. Anak-anak di sana dijamin bisa sekolah tinggi dan mendapat beasiswa. Baik dari pemerintah maupun perusahaan pertambangan. Karena pembangunan sumber daya manusia juga penting. Jangan sampai ada anak yang putus sekolah karena masalah biaya dan lokasi sekolah yang jauh.
Jika mereka sudah lulus kuliah , tentu bisa melamar kerja jadi karyawan kantoran, bukan hanya buruh kasar. Gaji lebih tinggi dari biasanya dan kehidupan masyarakat otomatis juga jadi lebih makmur. Pendidikan adalah investasi jangka panjang dan program perbaikan sumber daya manusia bisa mengubah mindset masyarakat di sana tentang pentingnya sekolah.
Pembangunan infrastruktur di Papua merupakan langkah pemerintah untuk mensejahterakan warga di sana. Walau letaknya jauh dari Jakarta, namun dipastikan akan mendapat perhatian penuh dari Presiden. Tujuannya agar seluruh rakyat Papua bisa makmur dan tidak ada lagi ketimpangan ekonomi di wilayah timur dan barat Indonesia.
*) Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta