Pemerintah Gencar Membangun Papua
Oleh : Saby Kossay )*
Papua adalah wilayah yang paling timur di Indonesia. Walau berada di ujung, tapi pemerintah juga gencar membangun Papua. Di antaranya dengan membangun jembatan panjang Hamadi-Holtekam dan jalan trans Papua. Pembangunan di sana dilakukan secara bertahap dan rencananya akan semakin digencarkan sampai tahun 2024.
Indonesia terdiri dari 34 provinsi dan Papua adalah provinsi yang terbesar. Namun sayang sejak Indonesia merdeka, ada kesenjangan antara kehidupan ekonomi di Papua dengan pulau lain seperti Jawa dan Sumatera. Untuk mengatasi itu, maka pemerintah gencar membangun Papua dari segi infrastruktur. Proyek-proyek ini diharap bisa memajukan Papua.
Ada banyak proyek yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Di antaranya proyek jalan trans papua yang menghubungkan antara Papua dengan Papua Barat, dan panjangnya 4.330,07 kilometer. Juga ada jembatan indah berwarna merah bernama Hamadi-Holketam yang menghubungkan antara ibu kota Papua, Jayapura dengan Skouw, sekaligus jadi tujuan wisata.
Proyek lain yang dilakukan di Papua adalah pembangunan Bandara Sentani, yang letaknya sekitar 40 kilometer dari Jayapura. Nantinya, bandar udara ini akan jadi yang terbesar di Papua dan berstatus bandara internasional. Ada pula pembangunan infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat dengan membuat pembangkit listrik tenaga air dan saluran udara tegangan tinggi.
Papua selalu jadi perhatian dari Presiden Joko Widodo. Bahkan beliau berkunjung ke sana hingga lebih dari 13 kali. Hal ini dilontarkan oleh Mentri Perindustrian Airlangga Hartanto. Presiden ingin agar semua wilayah merata pembangunan infrastrukturnya. Jadi Papua adalah wilayah yang jadi perhatian, karena di sana masih banyak wilayah yang belum terjamah modernitas.
Pembangunan infrastuktur yang diprakarsai oleh presiden Joko Widodo diharap bisa memajukan perekonomian di Papua. Jika ada jembatan baru, maka lalu lintas akan lebih lancar dan pengantaran bawang antar kota lebih cepat. Sehingga hemat waktu dan biaya. Begitu pula dengan adanya bandara internasional Sentani. Wilayah sekitarnya akan makin maju.
Selain pembangunan infrastruktur, maka ada program lain untuk memajukan Papua yakni BBM satu harga. Dulu, harga bensin dan solar di wilayah ini sangat tinggi, bahkan mencapai 100.000 -150.000 rupiah per liter, jika dibeli di wilayah pegunungan Papua. Padahal di Jawa harganya tak sampai 20.000 rupiah. Hal ini karena biaya distribusi bahan bakar tersebut juga tinggi.
Namun sekarang harga BBM baik di pegunungan maupun dataran Papua sudah ditekan sehingga harga bensin hanya 6.450 rupiah per liter. Menurut Edi, Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region VII, pemerintah melalui perusahaan BUMN perminyakan punya tanggung jawab untuk menyamaratakan harga BBM di seluruh tanah air.
Seluruh proyek dan program yang dicanangkan pemerintah untuk memajukan Papua tentu sangat menguntungkan, karena tidak ada lagi kesenjangan sosial dan ekonomi antara wilayah timur dan barat Indonesia. Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga telah mengamalkan sila kelima pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jika Papua makin maju maka pemerintah juga untung, karena akan menarik minat para investor untuk membantu pembangunan di sana. Bukan hal mustahil jika nanti di Papua akan ada gedung pencakar langit dan kawasan wisata seperti di Jawa. Otomatis perekonomian masyarakat akan maju, karena proyek itu menyerap banyak tenaga kerja.
Pembangunan infrastruktur di Papua bisa memajukan kawasan tersebut, sehingga ada pemerataan kemajuan di seluruh wilayah Indonesia. Papua bisa jadi wilayah yang sangat modern dan banyak dikunjungi wisatawan asing, karena punya keelokan alam sekaligus infrastuktur yang mendukung. Hal ini bisa meningkatkan devisa negara.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta