Polemik Politik

Pemerintah Segera Vaksinasi Masyarakat Umum

Oleh : Deka Prawira )*

           Program vaksinasi mandiri nampaknya akan segera berjalan. Hal ini terungkap setelah Menteri BUMN menyatakan bahwa kemungkinan akan ada 3,5 juta dosis vaksin corona yang akan tiba di Indonesia pada bulan Maret 2021.

           Pemerintah terus mengoptimalkan penyediaan, salah satunya dengan menyediakan 3,5 juta vaksin dalam waktu dekat. Vaksin tersebut rencananya akan didatangkan dari dua produsen vaksin yakni sinopharm dan Moderna. Total masing-masing vaksin Covid-19 sebanyak 20,20 juta dosis vaksin. Perinciannya sebanyak 15 juta dosis adalah vaksin Covid-19 dari Sinopharm dan 5,2 juta dosis dari Moderna.

            Targetnya vaksin corona atau Covid-19 dari Sinopharm akan mulai tersedia Maret hingga Juni. Sedangkan vaksin corona Moderna akan tersedia pada Juli hingga Oktober.

            Pemerataan vaksin Covid-19 terus dikebut pelaksanaannya. Di Tangerang, rupanya warga bisa melakukan vaksinasi secara drive thru. Inovasi tersebut tentu patut diapresiasi.

            Dulu, Indonesia sempat diolok-olok oleh banyak negara karena menggunakan vaksin Sinovac asal Tiongkok.  Dimana kala itu Indonesia dianggap sebagai kelinci percobaan dalam penerapan vaksin covid-19 untuk manusia terutama warga negaranya sendiri.

            CEO Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, tak hanya dianggap sebagai kelinci percobaan, Bio Farma juga disebut terancam utang besar-besaran, sebab saat itu belum ada kontrak terkait vaksin sehingga hal tersebut menyalahi aturan. Di sisi lain, Bio Farma telah membeli vaksin padahal tidak ada dana sama sekali.

            Perlu diketahui bahwa vaksinasi corona telah dimulai pada 13 Januari 2021. Penyuntikan ke Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat tinggi serta tenaga kesehatan, menjadi penanda dimulainya vaksinasi.

            Hingga kini lebih dari 1,46 juta tenaga kesehatan telah seluruhnya mendapatkan suntikan pertama vaksin Sinovac. Mereka merupakan kelompok prioritas penerima vaksin karena paling rentan terpapar corona.

            Setelah tenaga kesehatan, lansia diatas 60 tahun yang mendapat giliran. Penyuntikan kepada mereka setelah BPOM mengeluarkan emergency use authorization kepada vaksin Sinovac untuk usia di atas 60 tahun.

            Beriringan dengan lansia, petugas publik-pun menjadi kelompok prioritas vaksin. Jumlah kedua kelompok ini sekitar 38,4 juta orang.

            Petugas publik yang sudah mendapat jatah antara lain, pedagang, wartawan dan petugas transportasi umum. Kemudian atlet, polisi, TNI hingga mereka yang bekerja di sektor publik.

            Vaksinasi untuk kelompok ini ditargetkan selesai pada Juni 2021. Vaksin yang digunakan ada 2 yakni Sinovac. Setelah mereka, giliran masyarakat rentan yang tinggal di daerah zona merah.

            Kelompok yang dinyatakan rentan tertular Covid-19 oleh WHO di luar lansia adalah penderita komorbid atau yang memiliki penyakit bawaan, pekerja sektor informal, anak-anak, hinggga penyandang disabilitas dan penderita positif HIV positif.

            Dari data yang sama, jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk vaksinasi kelompok tersebut adalah 130 juta. Dengan estimasi setiap vaksinasi membutuhkan dua dosis, yang mana berarti 65 juta orang yang akan disuntik.

            Setelah kelompok rentan, barulah masyarakat umum yang akan menerima vaksin pada bulan September. Total keseluruhan yang menjadi target sekitar 194 juta orang.

            Ditargetkan proses tersebut akan selesai pada Maret 2022. Tentu saja target ini sangat bergantung pada ketersediaan vaksin.

            Jika vaksin lebih cepat datang dan vaksin merah putih dahulu diproduksi maka proses akan lebih cepat.  Namun apabila yang terjadi sebaliknya, maka proses vaksinasi bisa lebih lama dari target.

            Sementara itu, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan vaksinasi massal untuk masyarakat umum akan dimulai pada bulan April 2021. Saat ini, pelaksanaan vaksinasi masih diprioritaskan bagi para pelayan publik yang kerap bersentuhan dengan banyak masyarakat.

            Ma’ruf menjelaskan pemerintah menargetkan program vaksinasi bagi sekitar 182 juta penduduk dan diharapkan dapat selesai dalam satu tahun.

            Adapun pemberian vaksin bagi masyarakat umum akan sama dengan tenaga kesehatan. Calon penerima vaksin akan menerima undangan melalui pesan singkat (sms).

            Vaksinasi untuk masyarakat umum akan menggunakan sistem data satu vaksinasi Covid-19. Kerja sama untuk pendataan dilakukan oleh Telkom, Kominfo, BPJS, Kemenkes dan Kemenko Perekonomian.

            Vaksinasi tentu saja perlu dipercepat, hal ini bertujuan agar tercipta kekebalan komunal (herd immunity) sehingga akan dapat mengurangi dan mengendalikan wabah covid-19.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih