Pemerintah Siapkan Bansos Tahap Kedua Terdampak Corona
Oleh : Reza Pahlevi )*
Bansos tahap pertama sudah hampir menuju seratus persen. Pemerintah dibawah koordinasi Presiden Joko Widodo saat ini pun bergegas mengupayakan untuk melaksanakan Bansos tahap kedua.
Jakarta menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang terkena dampak bencana Virus Corona, Covid 19 terbesar di Indonesia. Hal ini pun menjadi salah satu alasan gerakan Bansos kepada seluruh masyarakat yang berkategori marginal untuk mendapatkan bantuan sosial yang disasarkan kepada wilayah DKI Jakarta. Agar tepat sasaran, Bansos tahap kedua diberikan kepada masyarakat yang terdampak namun belum menerima Bansos sebelumnya.
Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Kementerian Sosial, Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat terkait sasaran yang akan diberikan bantuan untuk Tahap Kedua ini. Ia mengatakan bahwa yang mendapatkan prioritas bantuan tersebut kepada yang lebih berhak, yakni warga miskin yang belum menerima bantuan dari tahap pertama.
Dengan kategori warga marginal antara lain, anggota masyarakat yang memiliki pekerjaan pemulung, pengemis, pengamen, masyarakat lanjut usia yang terlantar, dan juga gelandangan serta kelompok disabilitas yang memiliki ekonomi terbatas.
Upaya dari Presiden Jokow Widodo ini sebelum melaksanakan Bansos untuk tahap kedua, tentu saja dipastikan menyelesaikan Bansos tahap pertama terlebih dahulu. Adapun jenis Bansos yang dimaksud adalah berupa Bansos Tunai, dengan target maksimal tersalurkan untuk keseluruhan sebelum datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Untuk membantu upaya ini, Kemensos pun mengerahkan Pemda (pemerintah daerah) mendata warganya yang lebih berhak secepat mungkin. Hal ini demi tercapainya target Bansos kedua yang harus terselesaikan sebelum dedline berakhir. Tentunya terkait bantuan sosial yang berupa tunai atau bisa disebut dengan BST.
Sudah 7,8 juta Kepala Keluarga (KK) yang mendapatkan bantuan sosial tunai ini, namun masih ada 1,2 juta belum menerima bantuan ini. Sehingga dari target total 9 juta pemerintah pusat dan juga Pemda pun berupaya keras agar bantuan social tunai tersalurkan dengan tepat sasaran dan juga cepat.
Untuk mendapatkan bantuan ini sebenarnya tidak sesulit yang diperkirakan, dari pemerintah terutama yang berwewenang kemensos pun mengatakan hal yang serupa bahwa tidak ada proses data yang terlalu rumit. Hanya saja data tersebut harus tepat sasaran, sehingga butuh melalui pemerintah desa yang sudah mengenal warga dan lebih mengetahui mana yang belum mendapatkan bantuan.
Bansos tahap kedua ini digalakkan agar keseluruhan bantuan dari pemerintah segera dapat dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan bantuan ini, terutama kaum marginal yang menjadi sasaran utama. Hal ini juga merupakan hasil dari kerja keras dari Menteri Sosial, Juliari Batubara P yang mengupayakan untuk melakukan langkah cepat.
Langkah cepat tersebut sesuai dengan perintah Presiden RI Joko Widodo, sehingga penyaluran bantuan tersebut tidak sampai telat. Dengan langkah cepat itu, diharap semua warga Jakarta yang terkena dampak dari Virus Corona ini menjadi warga negara Indonesia yang dapat bertahan dari segala resiko bencana, seperti kelaparan atau semakin terpapar penyakit ini.
Sehingga tidak harus menunggu hari raya Idul Fitri, tetapi Jakarta akan mendapat perbaikan dengan cepat. Bansos tahap kedua pun bisa terlaksana dengan baik. Semua kalangan baik dari masyarakat Jakarta yang terdampak sisi negatif Pandemi Corona, sehingga keuangan yang dipunyai semakin menipis.
Juga terhadap kalangan masyarakat yang terdampak dalam hal ini “kegiatan yang harus terbatas” pun bisa menikmati udara bebas kembali. Dengan patuhnya masyarakat Jakarta terhadap aturan yang diberikan oleh Pemerintah, akan membuat Pandemi Corona ini segera berakhir.
Upaya Pemerintah melaksanakan Bansos Tahap Kedua akan dikerahkan secara maksimal. Guna menangani masalah ekonomi masyarakat Jakarta terutama kaum Marginal. Serta menjadikan masyarakat Jakarta segera terbebas dari wabah Virus Corona ini. Maka dari itu patuhi arahan pemerintah.
)* Penulis adalah Mahasiswa Universitas Pakuan Bogor