Perkuat Social Distancing Cegah Penyebaran Covid-19
Oleh : Rahmat Saleh )
Mungkin masih ada yang sepenuhnya memahami bahwa social distancing merupakan kunci utama memutus rantai penularan Virus Corona atau Covid-19. Padahal, masyarakat perlu memperkuat social distancing atau pembatasan sosial mengingat penyebaran Covid-19 yang sangat cepat.
Pemerintah memang lebih memilih opsi pembatasan interaksi (social distancing) daripada melakukan lockdown guna menekan penyebaran virus corona (covid-19) saat ini. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah belum akan menerapkan lockdown baik di tingkat nasional maupun daerah. Menurutnya, Lockdown merupakan kebijakan dari pemerintah pusat dan tidak boleh diputuskan oleh pemerintah daerah.
Mantan walikota Surakarta tersebut mengatakan, yang perlu dilakukan saat ini adalah dengan mengurangi mobilitas atau perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain. Sehingga kebijakan tentang belajar, bekerja dan beribadah dirumah memang perlu digencarkan dan disosialisasikan kepada masyarakat luas.
Menurut Katie Pearce dari John Hopkins University, social distance adalah sebuah praktek dalam kesehatan masyarakat guna mencegah orang sakit untuk melakukan kontak dengan orang sehat guna mengurangi peluang penularan penyakit.
Tindakan social distance meliputi, pembatalan aktifitas belajar mengajar, pembatalan pengajian, pembatalan konser dan hal lain yang berhubungan dengan kerumunan masa. Jika berada di luar rumah, penerapan social distance bisa berupa menjaga jarak dengan orang lain sejauh 1 meter.
Kalaupun terpaksa ingin melangsungkan pernikahan, tentu saja hanya diperbolehkan untuk menjalani akad dan tidak diperbolehkan mengadakan resepsi dengan mengundang sejumlah tamu undangan. Karena prinsipnya sudah tegas, social distancing artinya mengatakan tidak pada kerumunan.
Secara sederhana, social distancing bisa diartikan sebagai mengurangi aktifitas di luar rumah dan menjauhi keramaian agar rantai penularan virus corona bisa berhenti.
Ketika menerapkan social distancing, tentu seseorang tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang sedang sakit atau beresiko tinggi menderita covid-19.
Selama social distancing berlangsung, tentu saja yang diperlukan adalah menyediakan obat-obatan seperti penurun panas atau paracetamol untuk meredakan nyeri atau demam, sehingga jika kondisi tubuh tidak terlalu parah, tentu tidak perlu berobat ke rumah sakit atau puskesmas.
Jika terpaksa keluar rumah, maka gunakan selalu masker, jika memungkinkan bawalah hand sanitizer, yang perlu diingat adalah, hindari kerumunan, karena kita tidak tahu apakah orang di luar sana membawa agen corona dari wilayah zona merah atau tidak.
Social distance atau isolasi diri juga bertujuan untuk menghindari seseorang dari tertular atau menularkan virus dalam hal ini yakni virus corona di lingkungannya. Orang yang terinfeksi virus tidak selalu menunjukkan gejala, tetapi dirinya tetap beresiko untuk menularkan virus corona kepada orang lain tanpa disadari.
Hal ini tentu akan menjadi berbahaya apabila virus tersebut menular kepada golongan orang yang rentan, yakni masyarakat lanjut usia, orang dengan riwayat asma atau orang yang memiliki penyakit tidak menular seperti Diabetes Melitus.
Selama social distancing, hindari panic buying atau membeli barang dalam jumlah banyak. Saat membeli makanan, maka pilihlah makanan dengan gizi seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh.
Dalam menjalani social distance, tentu saja keberadaan teknologi sangatlah dibutuhkan, apalagi dengan adanya pembelajaran melalui daring. Meski demikian keberadaan internet secara tidak langsung juga bisa membuat kecemasan bertambah ketika mengakses berita tentang corona.
Selain itu, hindari juga mengakses informasi negatif terkait dengan virus corona, selama berada di rumah, tentu kita harus bisa menyaring informasi apa saja yang ingin kita ketahui. Kita juga bisa membatasi waktu-waktu tertentu yang ingin kita gunakan untuk mengakses media sosial.
Upaya distraksi terhadap media yang memberitakan berita tentang corona tentu diperlukan. Ambil novel atau tonton film yang paling berkesan di Youtube. Selain itu kegiatan seperti membersihkan kamar atau memasak juga bisa menjadi opsi kegiatan positif selama social distance berlangsung.
Selama menjalani social distance, tidak ada salahnya untuk tetap berolahraga meski hanya di rumah, tentu saja keberadaan youtube sangatlah membantu memberikan kita informasi terkait olahraga apa yang bisa dilakukan di rumah tanpa perlu pergi ke gym atau tempat kebugaran.
Tentu saja dalam memutus rantai corona, bukan saja peran pemerintah atau tenaga medis, namun semua itu dimulai dari diri kita sendiri, dengan menerapkan pola hidup bersih sehat dan social distancing, tentu saja kita berperan dalam memutus mata rantai virus corona.
)* Penulis adalah kontributor Ikatan Pers Mahasiswa Jakarta