Pesan Dari Tim Dokter RSDC Wisma Atlet Bagi Yang Abai Terhadap Prokes
JAKARTA – Tim Dokter Rumah Sakit Darura Corona (RSDC) Wisma Atlet, dr Efriadi Ismail mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dimana pun berada. Walaupun sudah dilakukan vaksinasi COVID-19.Pasalnya, saat ini kesadaran masyarakat menerapkan prokes sudah mulai luntur bahkan cenderung abai.
“Bagi yang merasa baik-baik saja bahkan abai terhadap protokol kesehatan tidak menutup kemungkinan dapat terpapar COVID-19.Boleh saja kita merasa baik-baik saja bahkan abai terhadap protokol kesehatan tapi kalau nanti terpapar COVID-19 justru akan merasakan dampaknya, “ beber dr Efriadi dalam taping Podcast ICFTV Chanel di Kawasan Jakarta Timur, Selasa (25/5/2021).
Menurut Bang Ucok, sapaan dr Efriadi ini menambahkan, pihaknya yang bergelut setiap hari dengan pasien COVID-19 menyarakan sampai dengan tahun 2022 mendatang protokol kesehatan secara ketat agar tetap dijalankan bahkan ditambah yang tadinya 3 M menjadi 5 M.
“5M yang dimaksud adalah Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas.Ini sangat perlu dalam mengurangi kluster baru,” ujarnya.
Masih menurut Bang Ucok, sampai dengan pekan ini, sebanyak seribu lebih pasien yang menjalani perawatan. Bahkan mencapai angka dua ribu. Oleh karenanya tim medis menyarankan kepada Pemerintah untuk menunda rencana membuka kembali pertemuan tatap muka di dunia pendidikan.
“Kami tim medis tidak menyarankan kampus, sekolah dan dunia pendidikan dibuka dulu. Sebaiknya nanti saja. Bagaimana mendorong kesadaran masyarakat agar lebih ketat lagi menerapkan prokes, sehingga tidak menambah kluster baru,” ucapnya.
Akademisi Jakarta, Inggar Saputra, mengakui kondisi masyarakat saat ini cenderung lelah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Oleh karenanya, kata Inggar sepakat agar Pemerintah menunda rencana membuka pertemuan tatap muka di sekolah atau kampus.
“Bang ucok tadi bilang tidak menyarankan dibukanya sekolah dan kampus yang dikhawatirkan menambah kluster baru sepakat. Memang kita lelah tapi mau bagaimana. COVID-19 ini juga kapan berakhir kita tidak tau. Yang patut didorong adalah ayo sama-sama menjaga diri, keluarga dengan tidak kendor menerapkan prokes,” demikian Inggar. []