Presiden yang Membaca Komik Adalah Tragedi Bagi Fadli Zon
Oleh : Astrid Devi *)
Jagad Pemilu semakin berwarna dengan terungkapnya kepribadian unik dari sang Petahana. Hobi membaca komik ini sudah ada sejak Jokowi masih remaja, dirinya menyebutkan komik – komik yang biasa ia baca, diantaranya komik Doraemon, Shinchan dan Kho Ping Hoo. Selain itu Jokowi juga gemar membaca Komik Komedi karya anak bangsa, Si Juki yang berisi sindiran sosial dan politik yang dikemas dalam cerita visual yang menarik.
Namun, hobi tersebut seakan kurang greget apabila kegiatan yang dilakukan oleh Jokowi tidak mendapatkan sindiran atau tanggapan miring. Sebutlah salah satu politisi Gerindra yang seakan tidak ada hentinya melontarkan sindiran kepada Presiden Jokowi. Tentu saja Fadli Zon, dirinya telah tercatat pernah menyindir Jokowi melalui puisi – puisinya. Sebagai oposisi garis keras, bisa dibilang bahwa Fadli Zon merupakan salah satu oposisi yang produktif dalam memberikan cibiran ataupun sindiran kepada pemerintah, utamanya apapun yang menyangkut nama Joko Widodo.
Sindiran yang paling aktual adalah ketika Fadli Zon, memproduksi karya baru berupa kritikan kepada Capres No 01 tersebut. Dimana ia menganggap bahwa kebiasaan Jokowi yang suka baca komik merupakan sebuah tragedi perjalanan bangsa. Ia berujar “Sejarah kita diisi oleh para pemikir, para pejuang, semua tokoh dari beragam organisasi, baik dari nasionalis, sosialis dan islam, semua pemikir mereka adalah pembaca dan penulis sekaligus,” ujarnya. “Kita tidak temukan tokoh pendiri bangsa yang tidak membaca dan menulis, baru sekarang kita punya Presiden yang bacanya komik (Doraemon) dan Shincan. Nah makanya ini sebuah tragedi perjalanan bangsa karena kalau dulu mereka tuh membaca luar biasa seperti Indonesia Merdeka, Indonesia Free tahun 1927.
Sindiran dari Fadli Zon sepertinya memang harus dipahami oleh banyak orang, bahwasanya dirinya mulai kehabisan pekerjaan, efek dari keadaan Indonesia yang baik – baik saja. Tentu kita bisa memberikan apresiasi dengan cara mentertawakannya. Jokowi memang gemar membaca komik, bahkan di salah satu stasiun televisi swasta, dirinya pernah menuturkan, bahwa ia mengaku suka membaca komik. “Saya sering diberikan, sering diberikan ini, komik – komik sama istri, sama anak – anak. Komik – komik yang itu, komik – komik anak itu” ujarnya.
Juru Bicara TKN, Dedek Prayudi mengatakan bahwa Fadli Zon semestinya mengurus lembaganya yang dinilai punya kinerja buruk, alih – alih terus ninyir terhadap Jokowi dan pemerintahannya. “Bang Fadli seharusnya sibuk membenahi DPR RI yang dinobatkan oleh rekan – rekan Formappi sebagai yang terburuk, bukan melulu nyinyir.” Kata Dedek.
Rapor Buruk kinerja DPR itu disoroti betul oleh Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) yang menyebutkan bahwa kinerja DPR, utamanya di tahun ini benar – benar kacau. Mulai dari minimnya jumlah UU yang disahkan, sampai ketidakhadiran para anggota DPR dalam agenda rapat.
Semestinya hal ini menjadi fokus utama Fadli Zon untuk membenahi kinerja DPR, bukan lantas melontarkan kegemaran Presiden. Alumnni Sastra Rusia itu juga berkelakar bahwa menurunnya kinerja anggota DPR ini adalah hal yang wajar menurutnya, sebab di tahun politik ini, banyak anggota dewan yang sibuk berkampanye karena mereka mendaftarkan diri kembali menjadi calon anggota legislatif untuk periode berikutnya.
Selain itu Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf juga mengkritik cara Fadli Zon yang menyindir Capres petahana Jokowi soal hobinya membaca komik Doraemon. TKN juga meminta agar Politisi Gerindra tersebut lebih baik mengurus kenyataan tentang sederet kegagalan Prabowo ketimbang kegemaran Jokowi membaca komik.
Juru Bicara TKN Ace menilai, cara – cara melecehkan dan merendahkan orang lain sebagai adab yang selalu dipertontonkan Fadli Zon, seperti elite jemawa yang menganggap remeh rakyat. Fadli Zon nampaknya memang suka terlihat aneh, nyatanya ia membuat “karya sastra” berupa puisi juga sah sah saja, meski kualitasnya dipertanyakan, masak Presiden yang gemar membaca komik dianggapnya tragedi.
Nyatanya komik Doraemon juga tidak seburuk yang dipikirkan. Dalam karya tersebut terdapat topik akan teknologi masa depan. Ketika Indonesia masih ribut terkait Mobil Esemka, atau bahkan Mobil Timor, Doraemon sudah bicara alat transportasi lintas dimensi dan waktu.
Pembelaan juga datang dari Partai NasDem yang menilai bahwa komik yang dibaca Jokowi itu justru memberikan inspirasi untuk pembaca.“Kan ada hal – hal lucu di komik Doraemon itu, Mungkin memnerikan inspirasi bagaimana untuk mengatur Indonesia dan mengatur politisi – politisi di perpolitikan nasional yang kayaknya perlu dengan kualifikasi seperti Doraemon,” ujar Sekjen Nasdem Johnny G Plate di gedung DPR RI, Jakarta.
Meski gemar membaca buku komik, Johny menyebutkan, bukan berarti Jokowi tidak membaca buku – buku yang isinya “lebih berat”. Terlepas dari hal itu, yang terpenting adalah Jokowi diklaim pintar membaca masalah negara. Pastilah ada referensi buku berat, namun yang terpenting Pak Jokowi sibuk bacaan laporan permasalahan negara, kebijakan negara dan pastinya harga – harga sembako di berbagai media masa.
*) Pemerhati Sosial dan Politik