Semua Vaksin Efektif Melawan Covid-19
Oleh : Andhito Bramantyo )*
Pemerintah terus menjamin ketersediaan vaksin Covid-19 bagi masyarakat. Publik pun diharapkan tidak perlu khawatir terhadap kualitasnya karena semua vaksin efektif melawan Covid-19.
Progam vaksinasi nasional yang dimulai sejak awal tahun lalu sudah cukup berhasil. Setidaknya 20% WNI sudah 2 kali disuntik dan mendapatkan perlindungan dari Coronaa. Mereka antusias saat akan diinjeksi karena ingin imunitasnya meningkat dan vaksinasi juga menjadi salah satu syarat jika ingin bepergian jauh.
Ada banyak vaksin Covid yang diproduksi oleh pabrikan yang berbeda, misalnya Sinovac, Pfizer, Moderna, AstraZaneca. Pada periode pertama vaksinasi nasional yang diprioritaskan untuk para nakes, menggunakan vaksin Sinovac, sementara pada periode berikutnya memakai AstraZaneca.
Lantas mana vaksin yang paling ampuh? Haruskah kita pilih-pilih vaksin? Menurut Bill Powderly, pakar kesehatan dan direktur Institut Kesehatan Masyarakat di Washington University, vaksin-vaksin Coronaa sangat efektif dalam melakukan apa yang diinginkan, yakni melindungi orang dari penyakit serius dan mematikan.
Bill menambahkan, vaksin Coronaa juga mencegah hal terburuk seperti pada kasus di negara bagian Missouri, AS. Ketika ada kematian akibat virus Covid-19, terjadi karena pasien belum divaksin. Sementara yang sudah divaksin, meski harus dirawat inap, selamat dan cepat sembuh.
Jadi, kita tidak usah pilih-pilih vaksin karena semua efektif dalam menangkal bahaya Coronaa. Kalaupun pasca vaksinasi masih terkena, maka itu karena imunitas sedang drop dan vaksin akan membuat tubuh hanya terkena gejala ringan, lalu lekas sehat. Tubuh tidak akan merasakan penderitaan seperti sesak nafas, pusing, meriang, dan lain sebagainya.
Meskipun efikasi vaksin berbeda-beda antara AstraZaneca, Sinovac, Moderna, Pfizer, tetapi yang penting mendapatkan vaksinasi. Jadi tidak usah menunda vaksinasi dengan alasan yang ada di Puskesmas atau Rumah Sakit hanya ada AstraZeneca, sedangkan kita lebih percaya pada Sinovac.
Penyebabnya karena mereka yang divaksin pada periode pertama, dengan Sinovac, lebih sehat. Lantas, ketika ada berita bahwa vaksin Moderna akan masuk ke Indonesia, maka itu yang ditunggu. Padahal vaksin ini diutamakan untuk para tenaga kesehatan, bukan untuk kalangan umum.
Tidak usah menunda-nunda vaksinasi dengan alasan ini dan itu. Memang efikasinya berbeda tetapi sama-sama ampuh dalam melawan Coronaa. Daripada di saat menunggu vaksin Moderna datang atau malas mengantri vaksinasi karena yang ada hanya AstraZaneca, kondisi tubuh malah drop. Lantas berkontak dengan OTG lalu terkena Coronaa.
Jangan lupakan fakta pahit bahwa Coronaa varian delta sudah beredar di Indonesia, dan ini adalah virus hasil mutasi, sehingga lebih ganas dan menyerang dengan cepat, juga bisa tersebar hanya dengan berpapasan dengan OTG. Daripada tertular Coronaa varian delta, lalu menderita dan harus dirawat setidaknya 14 hari, lebih baik bentengi diri dengan vaksinasi.
Lagipula vaksinasi digratiskan 100% untuk seluruh WNI, jadi ambil kesempatan emas ini untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari Coronaa. Mendapatkan vaksin juga mudah, cukup mendaftar di Puskesmas atau RS yang ditunjuk. Meski harus mengantri saat vaksinasi dan ada jumlah maksimal dalam sehari, ini semua karena untuk menghindari adanya kerumunan.
Jika ada kesempatan untuk vaksinasi maka ambil dengan segera. Jangan pilih-pilih vaksin dan fanatik dengan merek vaksin tertentu, karena harus sesegere mungkin mendapatkan injeksi. Penyebabnya karena makin menunda vaksinasi, maka persentase untuk terkena Coronaa varian delta akan bertambah. Oleh karena itu, cepatlah mendaftar ke Puskesmas untuk mendapatkan injeksinya.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini