Warganet dan Milenial Mendukung Penanganan Pandemi Covid-19 Melalui Vaksinasi Nasional
Oleh : Putu Prawira*
Program Vaksinasi akan segera di gelar di Indonesia. Warganet dan milenial pun ikut aktif mendukung kebijakan nasional tersebut sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 dan menciptakan kekebalan kolektif.
Masyarakat Indonesia telah menunggu hasil uji klinis 3 dari Sinovac yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat. Hingga akhirnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengumumkan bahwa uji efikasi vaksin Sinovac tersebut di Indonesia sebesar 65,3%.
Berdasarkan hasil tersebut, akhirnya BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization terhadap vaksin Covid-19 Sinovac asal China tersebut pada Senin 11 Januari lalu.
Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan meminta agar semua pihak berhenti berpolemik.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, dalam konferensi pers secara daring, ia mengajak kepada masyarakat auntuk mendukung bersama vaksinasi agar persoalan covid-19 bisa diakhiri.
Dukungan tersebut diberikan karena IDI sudah memantau dan mengikuti semua proses dan prosedur vaksin Sinovac, mulai dari penelitian uji klinis sampai penilaian.
Kepala BPOM Penny Lukito juga menyampaikan bahwa vaksin virus corona yang dikembangkan oleh China Sinovac Biotech Ltd aman, meski ada efek samping setelah vaksinasi. Secara keseluruhan vaksin corona aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang.
Penny menyampaikan hasil tersebut merupakan evaluasi terhadap data dukung keamanan vaksin corona dari uji klinis fase tiga di Indonesia, Turki dan Brazil yang dipantau sampai tiga bulan setelah penyuntikan dosis yang kedua.
Dirinya menyampaikan efek ringan tersebut berupa efek samping lokal seperti nyeri, iritasi, pembengkakan, nyeri otot dan demam. Selain itu juga efek samping berat yakni sakit kepala, gangguan kulit atau diare.
Pada kesempatan berbeda, Politisi Milenial Tsamara Amani mengatakan bahwa vaksin harus menjadi barang publik. Karena itu ada kewajiban dan tanggungjawab negara dalam menyediakan bagi seluruh rakyat. Rakyat yang sehat akan membantu negara semakin maju. Karena itu, PSI mengapresiasi keputusan pemerintah terkait dengan vaksinasi secara gratis.
Dirinya meyakini bahwa penyediaan vaksin gratis secara luas akan bermanfaat untuk dua hal, yaitu kesehatan rakyat dan percepatan pemulihan ekonomi.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo juga telah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat akan diberikan secara gratis.
Setelah pengumuman ini, warganet-pun banyak bereaksi dengan mencuitkan kalimat terima kasih dan respect atas kebijakan ini.
Meski demikian, Jokowi menghimbau agar masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan 3M untuk kebaikan semuanya.
Kerja keras pemerintah dalam hal upaya pengadaan vaksin bagi masyarakat Indonesia mendapat apresiasi dari Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah. Hal ini lantaran pemerintah melalui tim gabungan lintas kementerian dan sektoral telah gigih bekerja keras melakukan percepatan vaksinasi bagi kelompok yang paling rentan terinfeksi Covid-19, khususnya di sektor pelayanan publik.
Dirinya juga menyambut baik laporan kunjungan pemerintah dari Swiss dan Inggris yang dilakukan oleh Menteri BUMN dan Menlu, di mana Indonesia mendapatkan komitmen pengadaan vaksin dari AstraZeneca Eropa sebanyak 100 juta.
Sedangkan untuk tahun 2022, vaksin Merah Putih dari lembaga Eijkman telah selesai uji dan siap dieralisasikan.
Yang terpenting, menurutnya pemerintah harus segera membangun komunikasi publik yang efektif, terarah dan sistematis sehingga di tengah terbatasnya vaksin yang tersedia di tahun 2020 ini dapat dipahami masyarakat mengapa harus diberikan prioritas kepada sektor tertentu.
Ketua PP Muhammadiyah Dedi Irawan mengatakan bahwa penerapan vaksin harus transparan, tidak boleh ada satu saja diberikan kepada orang yang tidak sesuai kriteria sehingga dapat menimbulkan kemarahan publik.
Kabar baik terkait vaksin ini tentu saja menjadi energi positif bagi rakyat Indonesia untuk segera terlepas dari Pandemi Covid-19, karena dengan pulihnya sektor kesehatan, masyarakat otomatis akan segera memulihkan segala sektor.
Pemerintah mencanangkan pemberian vaksin corona tahap pertama dimulai pada Januari sampai April 2021. Budi menargetkan penyelesaian vaksinasi virus corona di Indonesia berdasarkan hitung-hitungan jumlah vaksin, memakan waktu 3,5 tahun.
Program pemerintah untuk memulihkan kondisi saat pandemi tentu patut kita dukung, salah satu hal kecil yang bisa kita lakukan adalah dengan mengganti foto profil dengan kampanye #siapDiVaksin atau #tidakTahutVaksin.
*Penulis adalah Kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini