Warganet Tangkal Hoax Virus Corona
Oleh : Andhika Permana )*
Virus corona atau yang dikenal sebagai covid-19 telah menjadi penyebab kepanikan di hampir separuh jumlah manusia di bumi. Situasi turut diperparah dengan adanya hoax seputar Virus Corona, sehingga semakin memicu keresahan masyarakat. Warganet pun siap memposting konten positif guna menangkal hoax Virus Corona.
Tidak sedikit oknum yang menjual masker dengan harga hingga 3 kali lipat harga normal, bahkan setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan ada 2 WNI yang positif corona, panic buying merajalela di berbagai pusat perbelanjaan.
Ditengah kepanikan masyarakat, ternyata masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan musibah ini untuk kepentingan atau keuntungan diri sendiri, seperti membeli sembako yang berlebihan hingga menjual masker dengan harga tinggi.
Aksi memborong sembako yang tidak wajar tersebut tentu dapat menimbulkan gejolak ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus bahu-membahu menghadapi masalah ini, bukan malah membuat situasi menjadi kurang baik.
Banyak masyarakat yang tidak tahu, bahwa ketika dirinya sedang sehat, ia tidak memerlukan masker, karena masker sebenarnya hanya ditujukan kepada mereka yang sakit, tenaga kesehatan dan pasien yang tengah berada dalam pantauan akan resiko infeksi.
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengungkapkan, bahwa masker memang efektif untuk orang sakit dan kurang efektif bagi yang sehat.
Ia mengatakan bahwa cara mencegah virus corona ialah dengan menjaga sistem kekebalan tubuh yakni melalui konsumsi makanan sehat, tidur yang cukup dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar
Sehingga masyarakat harus tetap menjalani perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), selain itu kita juga jangan sampai terlena untuk menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya atau hoaks yang berkaitan dengan virus corona.
Langkah yang bisa kita lakukan selain dengan menjaga PHBS adalah dengan membagikan postingan positif terkait dengan kiat menangkal virus corona dan mengapresiasi pemerintah maupun lembaga yang turut andil dalam menangkal penyebaran virus corona.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menyiapkan setidaknya 28 rumah sakit daerah di wilayah Jawa Barat untuk menangani pasien yang terjangkit virus corona.
Ia juga secara khusus menyiagakan Rumah Sakit Hasan Sadikin untuk menangani pasien corona di wilayah Bandung dan sekitarnya.
Untuk wilayah Depok, Ridwan Kamil juga memastikan agar semua rumah sakit daerah bisa menerima pasien dengan gejala corona. RSUD Depok misalnya, disiagakan untuk cepat tanggap dalam penanganan pasien yang merasa terinfeksi virus tersebut.
Pada kesempatan berbeda pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menerapkan status siaga setelah 2 orang warga di Depok, Jawa Barat positif terjangkit virus corona.
Status siaga diumumkan melalui surat edaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah kepada seluruh Kepala Daerah dan Pimpinan seluruh rumah sakit, untuk menyiapkan ruang isolasi dan tenaga medis khusus sebagai upaya tindakan cepat apabila menerima pasien dengan gejala terjangkit virus corona.
Dinas Kesehatan juga menghimbau kepada Rumah Sakit agar tidak lalai dalam melengkapi para karyawannya dengan alat pelindung diri (APD).
Pemerintah tidak tinggal diam terhadap segala dampak yang disebabkan oleh corona, kewaspadaan memang perlu, namun panik bukanlah sesuatu yang cerdas.
Semakin sering kita mencuci tangan maka semakin aman diri kita dari paparan virus corona, kampanye tentang cuci tangan dengan sabun tentu perlu untuk terus digalakkan, hal ini dikarenakan ancaman di Indonesia sebenarnya bukan hanya corona, tetapi juga TBC.
Kita tentu tidak boleh menutup mata, bahwa angka kejadian TBC seperti gunung es, dimana banyak yang tidak terdeteksi dan tidak terobati dengan baik.
Penularan corona ialah melalui droplet, yakni cairan dari penderita yang masuk melalui mulut, hidung dan mata, sedangkan TBC menular secara airborne atau melalui udara.
Jika harga hand sanitizer melambung tinggi, cuci tangan dengan sabun biasa juga masih efektif untuk membunuh kuman yang ada di tangan kita. Yang pasti kita harus tetap waspada dan tidak panik apabila terdapat informasi terkait corona yang tidak jelas darimana sumbernya.
Pemberitaan media terkait corona bisa saja berdampak lebih berbahaya daripada penyebaran virus corona itu sendiri.
)* Penulis adalah pengamat sosial politik