Cerita di Balik Pengangkatan Putra Papua Jadi Ajudan Jokowi
Jakarta, LSISI.ORG – Rangkaian acara Peringatan HUT ke-72 RI Agustus tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada pidato tahunan MPR, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir ke parlemen dengan mengenakan pakaian adat.
Hal lain yang membuat takjub, yakni beredarnya foto mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Johnny Eddizon Isir, pada Rabu (16/8/2017).
Johnny menjadi sorotan karena posisi barunya sebagai aide-de-camp (ADC) atau ajudan pribadi Presiden Jokowi. Lulusan terbaik (Adhimakayasa) Akademi Kepolisian angkatan 96 itu lolos menjadi ajudan pribadi Presiden Jokowi setelah menjalani serangkaian tes khusus.
Lepas dari itu, ada cerita menarik di balik pengangkatan Johnny sebagai ajudan orang nomor satu di negeri ini.
Mantan Kapolres Manokwari itu terpilih menjadi ajudan pemimpin negeri ini setelah sebelumnya Presiden Jokowi mengungkapkan kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian bahwa ia ingin memiliki ajudan seperti Tito, yakni dari Papua.
Keinginan ini disampaikan setelah pada Hari Bhayangkara Polri 10 Juli 2017, sang Presiden melihat salah satu ajudan Kapolri bernama Stefanus yang berasal dari Papua.
“Ajudan Pak Kapolri orang Papua? Ya betul, Pak. Bagus enggak? Bagus, Pak. Lima tahun bersama saya. Cerdas, loyal, bisa memahami apa yang kita inginkan, dan seterusnyalah. Kemudian beliau juga menyampaikan, saya juga ingin punya ajudan orang Papua,” tutur Tito menggambarkan percakapannya dengan Jokowi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (16/8/2017).
Tito pun kemudian merekomendasikan dan memperkenalkan Johnny ke Presiden Jokowi. Baru sekali dikenalkan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku cocok dan langsung menjatuhkan pilihan ke putra daerah asal Papua itu.
Kini, Kombes Johnny Eddizon Isir menjadi putra Papua pertama dalam sejarah, yang menjabat sebagai ajudan pribadi Presiden RI. Dia mendampingi Presiden Jokowi ke Gedung Parlemen saat pidato kenegaraan 2017.
Sumber : Liputan 6