Diduga Akan Turun Ke Jalanan, Bukti Prabowo Kesal karena Kalah dan Haus Kekuasaan!!
Selesai pemilu ini diharapkan kita semua masyarakat Indonesia dapat damai dan tenteram hidup di negeri ini. Tak boleh ada klaim-klaim kemenangan yang menimbulkan emosi. Tak boleh ada sikap yang memancing amarah publik. Kita harus damai dan menerima kemenangan dan kekalahan.
Nah, sangat disayangkan bila ada oknum yang memobilisasi massa untuk konvoi kemenangan. Konvoi itu tentu dapat menimbulkan gesekan dan iri dengki dari salah salah satu paslon pendukung yang dapat membuat kita gaduh.
Sangat disayangkan, kali ini pernyataan dari Prabowo dilansir dari cnnindonesia.com, bahwa calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta pendukungnya tidak terprovokasi oleh isu yang berkembang usai hasil hitung cepat pilpres 2019 dirilis. Menurutnya massa pendukungnya tidak memiliki keinginan yang berlebihan.
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan dia dan pendukungnya hanya ingin kejujuran dan keadilan. Meski demikian, ia akan membuktikan saat jutaan massa pendukungnya turun ke jalan, mereka akan tetap menjaga kedamaian.
“Kalau pun nanti kalau nanti jutaan atau belasan juta turun kita buktikan tertib, aman, dan damai,” kata Prabowo saat menyampaikan orasinya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4).
Selain itu, Prabowo kemudian meminta agar semua pendukung dan timnya untuk menjaga formulir C1 yang dipegang panitia pemilihan kecamatan (PPK) di seluruh tingkat kecamatan untuk pemilu 2019.
“Harus dijaga karena sudah ada usaha menghilangkan kotak suara,” tegas Prabowo.
Prabowo juga meminta untuk mengawasi semua petugas yang sedang melakukan rekapitulasi data. Mantan Danjen Kopassus itu meminta agar jangan sampai ada angka yang diubah.
“Pastikan angka yang diinput harus sama dengan angka di formulir C1. Menjaga semangat dalam berjuang. Awasi dan amankan suara rakyat, jangan sampai suara rakyat dicurangi terus,” kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengajak seluruh elemen pendukungnya untuk memanjatkan doa agar ikhtiar dan usaha untuk memenangkan pilpres 2019 berhasil.
“Ajak seluruh rakyat Indonesia mengetuk pintu langit berdoa dan bermunajat pada Allah SWT. Agar Allah meridhoi ikhtiar kita serta pastikan bangsa Indonesia sebagai bangsa bermartabat berdaulat adil makmur,” pungkas Prabowo.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Andre Rosiade menyatakan pihaknya tidak akan menurunkan massa. Ia menegaskan BPN akan bertindak sesuai dengan konstitusi.
“Enggak ada, enggak ada (mengerahkan massa ke jalan), Pak Prabowo itu konstitusional,” kata Andre.
Sebelumnya pada Rabu dan Kamis (19/4), Prabowo telah tiga kali mendeklarasikan kemenangannya di Pilpres 2019. Deklarasi itu diklaim berdasarkan hasil penghitungan tim internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Hasil penghitungan internal BPN ini bertolak belakang dengan hasil quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga survei. Dari hasil quick count enam lembaga survei yang dipantau oleh CNNIndonesia.com seperti Litbang Kompas, Indo Barometer, LSI Denny JA, Median, Kedai Kopi dan CSIS, pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan angka rata-rata di atas 54 persen.
Sementara itu, real count sementara di situs KPU yang dilihat per Jumat (19/4) pukul 14.30 WIB sebanyak 18.640 dari 813.350 TPS atau 2,2976 persen, pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin unggul dengan 55,20 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi mendapat 44,80 persen Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190419185951-32-387927/prabowo-beri-sinyal-turun-ke-jalan-bersama-jutaan-pendukung).
Sudahlah jangan sampai terjadi pengumpulan massa yang dapat merusak pesta demokrasi kita ini. Kita harus mematuhi aturan yang ada demi terwujudnya pesta demokrasi yang baik dan pemimpin yang terpilih juga terbaik.
Dugaan mengenai Prabowo yang akan menurunkan massa sampai jutaan pendukung jangan sampai terjadi. Kita hindari itu. Apapun keputusan dari KPU harus dijunjung tinggi. Dan juga rilis dari lembaga survei mengenai quick count juga harus dijadikan referensi. Tak perlu percaya seratus persen, tetapi itu sebagai bahan kita melihat antusiasme rakyat memilih pemimpin terbaik. Siapapun menang dalam quick count itu wajib kita hormati dan menganggap untuk sementara pasangan tersebut masih unggul dan akan memimpin Indonesia nanti.
Jadi, Pak Prabowo jangan memobilisasi massa sesuai berita tersebut. Terima kekalahan sebagai pelajaran untuk lebih baik. Jangan haus kekuasaan dan kesal karena kalah terus. Itulah resiko dari kompetisi. Begitu saja saya sampaikan kura-kura!!.
Sumber : seword