Komisioner KPK Terpilih Banjir Dukungan
Oleh : Muhammad Ridwan )*
Para komisioner KPK terpilih boleh berlega hati. Pasalnya rangkaian test panjang dan cukup melelahkan telah terlewati. Pun dengan aneka dukungan dari beragam pihak atas terpilihnya mereka. Namun, tugas sebenarnya baru akan dimulai.
Rangkaian panjang proses test yang dinilai cukup melelahkan telah dilewati dengan baik. Pemilihan para komisioner KPK ini sebelumnya diliputi banyak drama. Mulai dari tudingan negatif hingga kinerja Pansel yang kurang memuaskan. Bahkan ada pula yang menilai KPK bakal mati dan lumpuh.
Beberapa kasus terjadi akibat kecemasan akan tidak berlakunya kembali hukum KPK. Mengingat banyak permasalahan yang tak selesai hingga carut-marut isu pimpinan KPK yang dinilai melenceng dari aturan. Hingga lembaga terbesar antirasuah yang hampir dua dekade ini layaknya tak dimaknai apapun. Para koruptor masih saja melenggang dengan bebas. Namun, kepercayaan akan selalu datang, bagi mereka yang bekerja sepenuh hati dan kejujuran. Meski memang harus ada yang dibayar mahal untuk hasil yang diperolehnya.
Suka cita akan terpilihnya para komisioner KPK ini disambut baik dari beberapa pihak. Banjir dukungan-pun turut dilontarkan sebagai penyemangat menyambut tugas. Seperti dikabarkan salah satu media bahwa ratusan mahasiswa anti korupsi menggelar unjuk rasa, sebagai salah satu bentuk dukungan kepada komisioner terpilih.
Ade Fitrian Hasibuan selaku koordinator aksi menyatakan jika mereka datang untuk mendukung komisioner terpilih, juga untuk meminta dukungan DPRD Sumut untuk memberikan dukungan akan revisi UU KPK untuk segera disahkan DPR RI. Selain itu massa juga meminta Pimpinan KPK, Saut Situmorang beserta Agus Raharjo turun dari kursi kepemimpinannya.
Hendra Cipta selaku anggota DPRD Sumut tahun 2019-2024 dari fraksi PAN selalu menerima pengunjuk rasa baik yang pro dan kontra akan revisi UU KPK. Ia menyatakan jika revisi UU KPK adalah kewenangan DPR RI. Pihaknya hanya menyampaikan aspirasi massa ke pihak terkait yakni, DPR.
Dukungan lain datang dari fraksi PDI P terhadap komisioner KPK yang telah terpilih. Hasto Kristiyanto, selaku Sekjen PDI Perjuangan memberikan apresiasinya terhadap 5 komisioner KPK tersebut. 5 Capim terpilih tersebut antara lain; Alexander Marwata (Komisioner KPK), Firli Bahuri yang sebelumnya anggota Polri, Lili Pintauli Siregar yang seorang advokat, Nawawi Pomolango (Hakim), serta Nurul Ghufron yang sebelumnya adalah seorang Dosen. Dukungan diutarakan Hasto terlebih dalam upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi.
Selain itu Hasto menegaskan jika fraksinya akan terus melakukan tindakan proaktif guna sosialisasikan pencegahan penyalahgunaan kekuasaan. Khususnya terhadap seluruh petugas partai, baik di struktur partai eksekutif hingga bagian legislatif. Juga pemberlakuan sanksi seberat-beratnya bagi mereka yang tertangkap tangan KPK, antara lain dengan pemecatan seketika maupun yang terlibat tindak pidana korupsi.
Panen dukungan juga datang dari pihak Ikatan Alumni Lemhannas Program Pendidikan Singkat Angkatan XXI atau yang populer dengan IKAL PPSA XXI. Mereka memberikan dukungan penuh kepada seluruh komisioner KPK serta meminta agar tidak pernah mundur melawan beragam tantangan demi masa depan Nusantara. Mereka menilai jika dukungan ini bertujuan agar mereka tidak merasa sendiri berjuang untuk negeri.
Kabarnya dua diantara lima pimpinan KPK terpilih tersebut adalah Alumnus Lemhannas RI PPSA XXI, yaitu Irjen Pol Firli Bahuri serta dan Lili Pintauli Siregar. Adanya dua anggota alumnus tersebut menjadikan keluarga besar almamaternya merasa ikut bertanggung jawab, untuk mendukung secara moral atas apa yang dihadapi oleh para pimpinan KPK baru ini. Namun bukan hanya dua alumnus tersebut yang diberikan dukungan, juga dengan anggota lainnya. Agar dalam menjalankan tugasnya, KPK semakin kokoh dan kuat.
Aneka harapan juga semangat baru untuk perubahan untuk negeri terus berdatangan. Harapan kedepan agar nasib bumi pertiwi menjadi lebih baik. Pemberantasan korupsi akan mampu menyentuh lapisan teratas hingga tuntas. Implikasinya agar tikus-tikus berdasi ini dibasmi. Kesenjangan kesejahteraan yang ditimbulkan akibat korupsi akan mampu disetarakan kembali. Sehingga seluruh penduduk Indonesia akan bisa mengecap kemerdekaan yang sesungguhnya. Kemerdekaan yang bukan hanya dari penjajah namun juga sektor lain, termasuk korupsi.
Selamat bagi para komisioner terpilih, bapak dan ibu adalah orang pilihan. Harapan sepenuhnya kami tujukan ke pundak kalian. Buat Indonesia bebas korupsi dan jadikan Indonesia makin kuat dan maju.
)* Penulis adalah Pemerhati sosial Politik