Masyarakat Wajib Patuhi Prokes 5M dan Vaksinasi
Oleh : Zakaria)*
Pandemi masih kita lalui dengan rasa khawatir, oleh karena itu jangan lupa untuk selalu menaati protokol kesehatan 5M dan dengan rela disuntik vaksin. Apalagi jumlah pasien Corona mengalami kenaikan. Jangan lalai sedikitpun dan memakai masker hanya saat ada petugas yang merazia. Karena semua protokol kesehatan demi keselamatan kita sendiri, jadi harus ditaati.
Ketertiban masyarakat dalam menaati protokol kesehatan akhir-akhir ini agak menurun. Mungkin ada yang sudah jenuh dengan masa pandemi, sehingga mulai liburan keluar kota. Juga mengadakan acara yang mengundang banyak orang di rumahnya dalam rangka ulang tahun atau syukuran. Padahal semua ini melanggar protokol kesehatan, karena membuat kerumunan dan meningkatkan mobilitas.
Sebagian masyarakat beralasan mereka sudah mendapatkan vaksin, sehingga malas memakai masker. Padahal menurut Laura Yamani, epidemiolog dari Universitas Airlangga, setelah disuntik vaksin masih harus tetap menaati protokol kesehatan. Karena fungsi vaksin hanya mengurangi gejala ketika terinfeksi.
Laura menambahkan, protokol kesehatan yang ditaati tidak hanya 3M tetapi 5M. Yakni memakai masker, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, menjaga jarak minimal 1 meter, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Karena kerumunan bisa meningkatkan resiko penularan Corona, begitu juga jika ada pergerakan masyarakat secara massal.
Mobilitas massal terbukti menaikkan jumlah pasien Corona. Buktinya dalam seminggu ini, jumlah orang yang terinfeksi virus covid-19 bertambah, dari 4.000 jadi 5.000 orang dalam sehari. Sehingga jumlah pasien Corona di Indonesia mencapai 1,7 juta orang. Kenaikan ini terjadi pasca libur lebaran. Data ini valid karena dikeluarkan langsung oleh Tim Satgas Covid-19.
Oleh karena itu, daripada ketularan dari eks pemudik atau OTG yang tak diketahui gejalanya, lebih baik melindungi diri dengan memakai masker. Gunakan masker sesuai standar WHO, yakni yang disposable, masker N95, atau masker kain 3 lapis. Jangan yang buff atau scuba karena tak bisa menahan laju droplet dengan maksimal.
Jangan lupa juga untuk selalu cuci tangan dan bawa hand sanitizer saat bepergian. Jaga jarak ketika berada di tempat umum dan jangan menduduki kursi yang bertanda silang. Hindari kerumunan dan datangi supermarket atau Mall pada waktu baru buka, sehingga masih sepi. Jangan pula sengaja membuat acara di rumah yang mengundang banyak orang, karena sama saja membuat kerumunan dan kita tidak tahu siapa di antara tamu yang OTG.
Protokol yang paling saklek adalah mengurangi mobilitas. Kita harus rela melakukannya, daripada kena Corona dan akhirnya harus terbaring di RS selama minimal 14 hari. Jangan lupa bahwa ada kemungkinan untuk kehilangan nyawa gara-gara virus covid-19, apalagi ia sudah bermutasi menjadi lebih kuat. Tahan diri dan relakan untuk batal liburan jauh, saat pandemi belum berakhir.
Vaksinasi juga wajib dijalani oleh seluruh WNI, apalagi program ini gratis. Meski tidak melindungi 100%, bukan berarti vaksin percuma jika diinjeksi ke dalam tubuh. Karena jika sudah divaksin maka terhindar dari resiko sakit yang parah. Vaksin Corona 100% aman dan halal sebagaimana dikeluarkan oleh MUI, jadi tidak ada keraguan lagi di dalamnya.
Sebagai WNI yang baik, kita juga wajib jadi duta vaksin, dalam artian juga mempromosikan program ini ke teman-teman, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Vaksin Corona termasuk barang baru sehingga bisa jadi ada sebagian yang takut. Tetapi jika Anda menjamin bahwa setelah disuntik sehat-sehat saja, maka ia akan percaya dan menceritakannya ke kawan-kawan yang lain.
Menjalani vaksinasi merupakan syarat agar pandemi berakhir, karena setelah semua disuntik, akan terbentuk kekebalan kelompok. Jangan lupa juga untuk menaati protokol kesehatan 5M, bukan hanya 3M. Ketertiban masyarakat akan sangat membantu pemerintah untuk mengendalikan pandemi.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Bogor