Serikat Petani Pasundan Deklarasi Dukung Jokowi
Oleh : Judika Sitorus )*
Para petani yang tergabung dalam Serikat Petani Pasundan (SPP) mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon presiden Jokowi – Ma’ruf Amin di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Mereka secara terbuka akan menyukseskan kemenangan pasangan nomor urut 01 tersebut. Relawan deklarasi didominasi para petani asal Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis.
“Selama ini, kami sudah merasaka secara langsung program dari Pak Jokowi selama menjabat sebagai Presiden. Maka, kami sekarang secara terbuka mendukung Pak Jokowi – Ma’ruf Amin untuk memenangkan kembali kepala Negara yang kedua kalinya,” Jelas Ketua Relawan Petani dan Agraria, Agustiana, saat acara deklarasi petani di Gedung Islamic Center, Singaparna.
Agustiana menambahkan, petani yang hadir diperkirakan sebanyak 5000 orang dari berbagai daerah Priangan Timur, Jawa Barat, seperti Kabupaten / Kota Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar.
Sejak pagi mereka sudah berkumpul di lokasi acara memakai truk dan bak terbuka datang langsung dari pelosok desa secara konvoi. Deklarasi petani ini sebagai wujud eksistensi para petani dalam mendukung dan menyukseskan pemenangan pasangan calon presiden nomor urut 01.
“Ini wujud eksisnya para petani mendukung pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin dalam Pilpres tahun ini. Para petani selama ini telah merasakan langsung program yang telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi,” tambah Agustiana.
Acara deklarasi ini pun dihadiri oleh seluruh elemen partai pendukung Jokowi – Ma’ruf Amin di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Mereka sangat mendorong adanya keinginan para petani untuk eksis memproklamirkan dukungannya secara terbuka kepada pasangan capres no 01 tersebut.
“Tentunya, kita mendapatkan dukungan penuh dari semua partai pendukung pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin,” ujarnya.
Di tengah acara, seluruh petani yang hadir berikrar untuk siap memenangkan Jokowi – Ma’ruf Amin di Pilpres. Bahkan, mereka rela berdesak – desakan untuk masuk ke gedung lokasi acara untuk mengikuti acara deklarasi. Dalam acara tersebut Hadir pula Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, yang hadir sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya. Deklarasi ini tentu dampak dari kinerja Jokowi yang terus mampu meningkatkan kinterja di Sektor Pertanian.
Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai, selama 4 tahun masa pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla, sektor pertanian mampu memberikan kontribusi positif untuk perekonomian Indonesia. Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengatakan, dalam 4 tahun terakhir, kinterja di sektor pertanian terus meningkat dan lebih baik dibandingkan tahun – tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Dia menjelaskan, pada periode 2011 – 2014, pertumbuhan sektor tanaman pangan rata – rata sekitar 1,48 % per tahun, kemudian 2015 hingga semester I 2018 rata – rata pertumbuhannya sekitar 2,20 % per tahun.
“Tak kalah pentingnya, kebijakan reforma agraria yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi juga merupakan dukungan komitmen kebijakan di sektor pertanian,” ujarnya.
Salah satu yang dicapai sektor pertanian yaitu peningkatan produksi Jagung. Pada 2017, produksi jagung Indonesia mencapai 27,95 juta ton hingga diekspor sebanyak 47 ribu ton.
“Selama periode 2015 – 2017 jagung mengalami pertumbuhan produksi rata – rata per tahun sebesar 13,98 %, sedangkan dalam rentang waktu 2012 sampai 2014, jagung hanya memiliki rata – rata pertumbuhan sebesar 2,68 %,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, secara volume, ekspor komoditas pertanian periode 2015 – 2018 mengalami rata – rata pertumbuhan tahunan sebesar 10,4 %. Sementara itu, pada 2011 – 2014 ekspor komoditas pertanian hanya tumbuh rata – rata sebesar 2,8 % per tahunnya.
Di sisi lain pengakuan capres no 02 Prabowo Subianto menguasai ratusan ribu hektare tanah di Kalimantan Timur dan Aceh pada Debat Capres putaran kedua, mendapatkan tanggapan dari ribuan petani di Priangan Timur.
Sekretaris Jenderal Serikat Petani Pasundan (SPP) Agustiana mengatakan bahwa dengan adanya pernyataan seperti itu, para petani mendapat hikmahnya.
“Hikmahnya kami semakin yakin untuk memenangkan Jokowi karena secara prinsip memenangkan Jokowi tidak bertentangan dengan yang diperjuangkan SPP, baik secara ideologo maupun konstitusi,” ujar Agustiana.
Dia mengatakan, bahwa penguasaan tanah negara berarti penguasaan hajat hidup orang lain. Meski tanah yang dikuasai Prabowo sifatnya Hak Guna Usaha (HGU) yang dibolehkan secara hukum, namun secara politik telah menguasai hajat hidup orang banyak. “Padahal kalau benar HGU dipergunakan dengan baik, kenapa tidak diberikan kepada Buruhnya,” ujarnya.
Terungkapnya Prabowo menguasai lahan ratusan ribu hektare itu, tandas dia, semakin menambah kecintaan terhadap Jokowi karena kebenaran dan kejujuran terindikasikan ada di calon presiden nomor urut 01 itu.
“Kami semakin meyakini bahwa kami mendukung Jokowi – Ma’ruf Amin ini tidak berdosa secara moral terhadap petani karena orang yang menguasai aset modal produksi petani secara mayoritas bisa menimbulkan ketidakadilan,” pungkas Agustiana
Kebijakan Jokowi dalam mempercepat proses pembagian sertipikat tanah juga dinilai sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap petani.
Presiden Jokowi menyebutkan pemerintah mempercepat penyerahan sertipikat tanah karena setiap dirinya melakukan kunjungan ke daerah manapun, keluhan yang masuk ke telinganya adalah sengketa tanah atau lahan. Adanya sengketa lahan antara masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan perusahaan, hanya menghabiskan waktu, biaya dan lain – lain.
*Penulis adalah Pengamat Masalah Sosial Ekonomi