Warga Asing Terkesima Budaya Indonesia Saat Upacara di Istana Merdeka
Jakarta, LSISI.ORG – Sejumlah warga negara asing yang turut menghadiri Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI terkesima dengan penampilan seni dan budaya Indonesia di Istana Merdeka.
“Sangat bagus, saya sangat bahagia. Ini saya pakai kebaya membeli dari Padang tahun lalu,” kata mahasiswi Universitas Osaka, Jepang Makiko Okada, kepada Antara di sisi halaman Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis siang.
Makiko Okada mengikuti upacara bersama sejumlah pemenang lomba pidato berbahasa Indonesia yang mendapat kesempatan mengikuti upacara peringatan HUT RI di Istana Merdeka.
Selain Makiko, mahasiswi Universitas Osaka lain yang juga memenangkan lomba pidato, Yoshino Maki, juga mengaku kaget bertemu dengan Presiden Joko Widodo yang menghampiri tenda tamu undangan.
“Dia sangat ramah, dan murah senyum. Pidatonya begitu mendalam tentang Indonesia,” ujar Yoshino yang mengenakan kimono dan sudah berada di Jakarta selama tiga hari.
Makiko dan Yoshino mengambil jurusan Sastra Indonesia di Universitas Osaka. Mereka tertarik mempelajari sejarah, budaya dan seni Indonesia.
Saat menyaksikan tari-tarian gandrung jejer kembang menur, Makiko terkesima karena gerakan yang selaras dan luwes yang dibawakan para penari.
“Gamelan, bahkan tahun lalu saya belajar tari piring asal Padang dan juga silat,” ujar Makiko menjelaskan ketertarikannya akan seni budaya dari zamrud khatulistiwa.
Becak
Selain itu, Daan Goppel, seorang pegawai negeri sipil asal Negeri Kincir Angin atau Belanda yang juga memenangkan lomba pidato berbahasa Indonesia mengatakan upacara peringatan HUT Kemerdekaan yang diikutinya sangat meriah dan tidak kaku.
“Luar biasa, dia orang yang baik untuk Indonesia, Pak Jokowi, saya lihat dia mengubah Jakarta menjadi lebih baik, dan Indonesia juga,” ujar Daan yang juga mempelajari Bahasa Indonesia.
Oleh karena rasa cintanya dengan Indonesia, Daan bahkan membeli becak dari Yogyakarta dan dibawa ke Amsterdam,Belanda untuk dijadikan kendaraan tur wisata sejarah.
Dia mengaku tur becak di Amsterdam adalah hal yang menarik karena bentuknya yang beroda tiga.
Kendati bekerja sebagai pegawai negeri sipil, Daan mengerjakan usaha tur wisata sejarah menggunakan becaknya seorang diri.
“Kenapa saya memilih becak, karena tidak berisik, alami, tidak berpolusi,” tambah Daan yang menamakan pelayanan turnya Becak Amsterdam.
Sebelum upacara dimulai, tamu undangan dan masyarakat yang telah berada di lingkungan Istana Merdeka disuguhkan dengan sejumlah pertunjukan kesenian.
Tarian Jejer Kembang Menur dari Banyuwangi memukau para tamu undangan serta lagu-lagu perjuangan oleh Gita Bahana Nusantara turut membangkitkan semangat peserta upacara dan tamu undangan.
Selain itu marching band dari TK Kinderfield Duren Sawit dan penampilan Ari Laso di tengah lapangan Istana Merdeka menambah riuh suasana.
Sumber : Antara