Rencana Aksi 3 Juni, Polisi Tak Mau Kecolongan
JAYAPURA – Petisi Rakyat Papua (PRP) kembali berencana menggelar aksi demo tolak DOB pada Jumat 3 Juni 2022. Kapolresta Jayapura Kota AKBP Dr. Victor D. Mackbon saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya informasi tersebut.Polisi pun akan menurunkan 2.000 personel gabungan untuk mengawal aksi itu.
Ia mengatakan, hingga kini Polresta Jayapura Kota masih membangun komunikasi bersama penanggung jawab aksi. “Ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan aksi sesuai UU Nomor 9 tahun 98, salah satunya kelengkapan organisasi, apakah terdaftar di Kesbangpol, juga cara nanti menyampaikan pendapat di muka umum tersebut,” ungkap AKBP Dr. Victor D. Mackbon, Rabu (1/6/2022).
Ia dengan tegas mengatakan, siapapun yang ingin menyampaikan aspirasinya maka Polisi siap menfasilitasi.Namun kata AKBP Dr. Victor, pendemo pun harus memahami mekanisme pelaksanaan aksi yang tentu tak boleh menggangu keamanan dan ketertiban umum.Hal ini segaja ditekankan karena menurutnya aparat keamanan tak mau kecolongan dan mengulang pengalaman pahit pada 2019 lalu.
“Jadi ada juga hak asasi orang lain yang harus di hormati sehingga tidak serta merta semaunya, apa lagi kita punya pengalaman tidak baik pada demo 2019 dulu yang merugikan, saat itu tak ada yang mau tanggung jawab, kami belajar dari hal ini juga,” kata Kapolresta.Ia juga mengungkapkan bahwa dari hasil komunikasi bersama penanggung jawab, diperoleh info bahwa aksi dilakukan dengan lebih dulu long march ke DPR Papua.
“Menanggapi hal ini, kami menjelaskan bahwa aksi seperti itu mengganggu lalulintas dan ketertiban umum,” ungkapnya lagi.Polisi Sebut Aksi Dimotori KNPBLebih lanjut, aksi tolak DOB oleh PRP ini juga disampaikan Kapolres Victor dimotori Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
“KNPB itu siapa? motivasinya apa? rekan-rekan sudah tahu. Nah motivasi demo besok ini apa, (mereka) tidak bicara DOB tapi bicara tentang referendum. Jika seperti ini, kita sudah tahu indikasinya apa, kita tak mau kecolongan dan akan lakukan upaya-upaya.Jika penanggung jawab bisa memenuhi syarat, kami persilahkan. Kalau tidak, kami bisa fasilitasi dengan kendaraan ke DPR, jadi kami tidak melarang, hanya saja jika ngotot long march kami akan lakukan penyekatan,” jelasnya.
Ia pun mengatakan bahwa pihaknya terus mengambil langkah-langkah humanis, persuasif dan lainnya berkaitan aksi itu.Di sisi lain, Polresta mengharapkan masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat pun ikut mendukung kepolisian dalam rangka menjaga keamanan di Kota Jayapura. Kepada masyarakat umum ia juga mengimbau agar tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa dan turut mendukung pihak keamanan TNI/Polri. **