TNI dan Polri Memperkuat Pos Pengamanan di Papua
JAYAPURA – Aparat TNI-Polri akan memperkuat pos-pos pengamanan di Papua. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi aksi kejahatan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB). Hal itu diungkapkan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri di Mapolda Papua, Jayapura, Senin (20/6) sore. Menurut Fakhiri, peningkatan pengamanan itu sudah dibicarakan dengan Kodam XVII Cenderawasih.
“Tadi, saya sudah berkoordinasi dengan Pangdam untuk mengingatkan pos-pos yang ada, baik pos Brimob maupun TNI supaya meningkatkan kewaspadaan,” tegas Irjen Fakhiri. Fakhiri pun menyampaikan dalam waktu dekat, pihaknya akan menambah personel Brimob ke Wamena Kabupaten Jayawijaya.
Hal tersebut dalam rangka melakukan kegiatan-kegiatan kepolisian dan menangkap pelaku kejahatan. “Saya akan tambah kekuatan dan mengirim personel Brimob lagi,” ucap Irjen Fakhiri. Irjen Fakhiri berencana ke Wamena, Selasa (21/6/2022 besok untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap insiden penyerangan terhadap Bripda Diego. Sejatinya, Kapolda berencana ke Wamena hari ini, namun dirjnya menunda keberangkatan karena mengikuti pertemuan dengan Kapolri.
Tindakan Tegas
Kapolda Papua memberikan peringatan keras kepada para pelaku kejahatan yang ada di Papua. “Kami tidak akan membiarkan siapa pun yang ada di negara yang hidup seenaknya melakukan tindak kekerasan, baik terhadap masyarakat sipil maupun aparat TNI-Polri,” tegas Irjen Fakhiri. Penegasan Kapolda itu terkait insiden terbaru, yakni anggota Brimob Polda Papua Bripa Diego Rumaropen tewas diserang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Sabtu (18/6) sore. Ia menyebutkan KKB menyerang Bripda Diego dan mengambil dua senjata api merupakan kelompok dari Egianus Kogoya. “Ini kelompok Nduga, saat ini para pelaku sedang bergerak kembali sembari membawa dua senjata rampasan,” ujar Irjen Fakhiri.